Rabu, 11 Agustus 2010

Alethea-Prolouge

PROLOUGE

Gadis itu memiliki rambut panjang berwarna pirang dengan beberapa helai rambutnya yang berwarna ungu, dan ia memakai gaun berwarna hitam. Tetapi yang paling mencolok dari semuanya adalah matanya. Bola mata kirinya berwarna ungu, dan bola mata kanannya berwarna ungu kebiruan. Orang yang menatap mata itu pasti akan sangat terpukau. Sayangnya, mata itu sedang memancarkan ketakutan, kesedihan, dan penyeselan yang sangat dalam. Ia berlari, tak memedulikan apa yang ada di hadapannya sama sekali sampai akhirnya ia tiba di depan pintu besar yang ada di depannya. Ia membuka perlahan pintu tersebut, lalu berjalan beberapa langkah, tanpa menatap ke atas.

Seorang wanita berambut pirang pucat, dengan seorang lelaki berambut hitam tengah menatapnya dengan tajam. Wanita itu menuruni tangga curam tersebut, sampai akhirnya tiba di depan gadis yang sedang berlutut di hadapannya.

“Dimana Aria-ku?” tanya wanita tersebut dengan nada suara yang dingin.

“Putri Aria.....ia dibunuh, dan aku tidak bisa menemukan jasadnya sama sekali, ia pasti sudah dibuang di dasar laut Mairi.” Jelas gadis tersebut.

“Rivka!!” teriak wanita itu, “Rivka!! Beraninya kau membiarkan Aria-ku mati!” lanjutnya. “Kau sama saja dengan temanmu itu! Pergilah kau dan susul dia!”

Setelah ucapan wanita itu, Rivka dapat merasakan pandangannya memudar, dan ia yakin ia tidak akan bangun lagi untuk waktu yang sangat lama.

øùø

Ketika Rivka membuka matanya kembali, ia tersesat. Benar-benar tersesat. Ia tidak tahu ini dimana, ia melihat menara-menara yang sangat tinggi, dan orang-orang memperhatikannya. Rivka pun berjalan menjauh, dan ia menengok. Ia melihat cermin yang berderetan, dan ia melihat bayangan dirinya.

Jauh dari yang ada di otaknya, gadis yang dilihatnya sekarang jauh lebih muda. Ia terlihat seperti berusia 13 tahun, dan lagi, rambut ungunya menghilang. Tetapi matanya yang berbeda warna itu masih ada, dan masih terlihat sangat indah. Hanya saja, tatapan matanya seperti tatapan mata seorang anak kecil, tidak lagi tajam. Masuk akal sih, karena ia saat ia berusia 13 tahun.

Rivka menoleh ke kiri, dan melihat sebuah cafe, -di tempat tinggalnya dulu juga ada tempat seperti itu-, tapi yang mengejutkan, ia melihat seseorang yang sangat dikenalnya. Lelaki yang tampaknya berusia 24 tahun, dengan rambut pirang sebahu. Matanya coklat, dan ia memakai kemeja putih dengan celana jeans biru.

Rivka langsung berlari menuju cafe tersebut, lalu duduk di depan lelaki tersebut. Lelaki tersebut melepas kacamata hitamnya, lalu menatap gadis yang ada di depannya. Ia terbelalak, dan langsung mengenali gadis itu karena kedua bola matanya yang berbeda.

“R-Rivka?!”

Rivka mendongak, lalu tersenyum tipis, “Ha, Randall, sepertinya aku tidak boleh menghinamu. Sekarang aku jadi kena karma” ujarnya.

Lelaki yang dipanggil Randall itu hanya menyeringai, “Hmph, tapi sekarang bukan waktu yang tepat untuk membicarakan itu, kenapa kau ada disini? Apalagi kau sangat benci manusia.”

Rivka tersenyum tipis, lalu melirik Randall, “Kuberitahu kau secara lengkapnya.”

Rivka menarik napas panjang, lalu menghembuskan napasnya, “Kau tahu kan, sejak tiga tahun yang lalu kalau Putri Aria menghilang secara misterius?”

Randall melihat ke bawah, wajahnya langsung pucat, “Y-Ya, aku tahu. Sangat tahu”

“Aku tahu kau dibuang ke Maniacworld karena kau gagal mencari Putri Aria. Setelah kau mencarinya, aku pun mencarinya sampai ke ujung Mairi, dan aku melihatnya. Aku melihat badan Putri Aria di dasar laut Mairi. Aku tidak akan bisa membawanya ke ratu....dan kau bisa menebak kelanjutannya...” jelas Rivka.

Randall menghela napas, lalu tersenyum sedih, “Rivka, Rivka. Dari dulu sampai sekarang kita terus menerus bernasib sama. Ayolah, kau pulang saja ke tempatku sekarang.”

øùø

Sesampainya di apartemen Randall, Rivka segera murung kembali, tapi sepertinya tidak jadi. Ia kembali menjadi gadis berusia 20 tahun lagi.

“H-hah?!” teriak Rivka terkejut, sementara Randall tampaknya tenang-tenang saja.

“Hmph, Level 8 Spell, Chorster” ujar Randall. “Kau tahu Chorster bukan?”

“Tentu saja, mengubah suatu mahluk hidup menjadi lebih muda kembali hanya untuk beberapa saat, tepatnya beberapa jam, dan mahluk hidup itu akan kembali ke wujud asalnya tepat di waktu ia dihukum” jelas Rivka.

“Hah, kalau masih Level 1 atau 2 masih bisa kita tangani, kalau Level 8.....hmm, aku melupakan obatnya” uca Randall, “Paling tidak, kau istirahatlah dulu sekarang, besok baru kita diskusikan apa yang harus kita lakukan.”

Rivka tersenyum tipis, lalu memeluk lelaki yang lebih tua 4 tahun darinya, “Thanks...Brother”

øùø

Ini covernya...hehehe x3


Tidak ada komentar:

Posting Komentar